https://harianrakyatbanten.com

 

Cilegon,- Terkait beredarnya video  Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut soal penolakan izin pendirian Gereja HKBP di Kota Cilegon menimbulkan komentar dari tokoh dan Organisasi Masyarakat di kota Cilegon.


Terbaru, datang dari Tokoh Masyarakat sekaligus Ketua Yayasan Alkhairiyah Jombang H.M. NAZIB.SE, mengatakan Terkait gereja,  hendaknya kalimat  "Tolerasi dan bhineka tunggal ika" itu di bangun atas kesadaran bukan karena paksaan, tujuanya bisa saja baik karena menerapkan SKB atau aturan, tapi harus mempertimbangkan kemaslahatan semua ummat dan Ummat Islam tidak pernah memaksakan membangun masjid diwilayah yang mayoritas bukan muslim sehingga alangkah baiknya juga tidak perlu memaksakan membangun gereja yang berada di wilayah mayoritas muslim.  

Sehingga kalimat " Tolerasi & Bhineka Tunggal Ika " itu tepat untuk dijaga dan dimaknai sebagai "Kesadaran menjaga persatuan dan kesatuan" bukan kalimat itu di jadikan alat paksaan yang kemudian di pelintir seolah - olah di Cilegon dan Banten di anggap masyarakat yang "Intoleran dan anti Bhineka Tunggal Ika".


"Silahkan analisa, di dunia ini, hanya masyarakat Banten yang telah menterjemahkan toleransi dengan sempurna dalam kebersamaan Pertama :  Sejak zaman kesultanan kita lihat apakah petekong di samping masjid agung Banten pernah di ganggu oleh ummat Islam.  Kedua :  Gereja di tengah Alun-Alun dan sekolah mardiyuwana sejak zaman belanda apakah pernah di ganggu oleh ummat Islam ?? Meski posisi letak masjid agung Islamic center lebih jauh dari alun - alun "Ini dasar sikap Al - Khairiyah,"tegasnya.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.