https://harianrakyatbanten.com

 


Nusantara, 21 Desember 2023 - Dalam rangka mendukung pemerintah untuk 

mengimplementasikan strategi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sebagai Net Zero City

pada 2045, PT Tirta Investama mendukung reforestasi dengan pembangunan Miniatur 

Hutan Hujan Tropis pada lahan seluas 96 ha, bekerja sama dengan Universitas 

Mulawarman yang didukung oleh PT Indo Tambangraya Megah dan PT Multi Harapan Utama; 


serta pembangunan fasilitas pengelolaan sampah TPS3R Sampahku Tanggung Jawabku 

(Samtaku) untuk mendukung kelestarian alam di kawasan ini. Inisiatif ini ditandai dengan 

penanaman pohon bersama yang dilakukan oleh Joko Widodo, Presiden Republik 

Indonesia; Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik 

Indonesia; Pratikno, Menteri Sekretaris Negara; Hadi Tjahjanto, Menteri Agraria dan 

Tata Ruang Indonesia; Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN; Ridwan Kamil, 

Kurator Infrastruktur IKN; Akmal Malik, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur 

bersama dengan Vera Galuh Sugijanto, Direksi PT Tirta Investama. 

PT Tirta Investama sebagai salah satu mitra strategis pemerintah Indonesia dalam upaya 

memecahkan tantangan perubahan iklim melalui berbagai inisiatif konservasi alam, 

penanggulangan sampah, memiliki kesamaan visi untuk menjaga keberlanjutan alam. Sejumlah

upaya yang dilakukan PT Tirta Investama dalam mendukung Otorita IKN untuk mewujudkan 

Nusantara sebagai Net Zero City di tahun 2045, sejalan dengan strategi yang tertuang dalam 

Regionally and Locally Determined Contributions (RLDC), khususnya pilar Forestry and Other Land 

Uses (FOLU) dan Waste Management. Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara (MHHT) hasil 

kolaborasi Otorita IKN, PT Tirta Investama dan para mitra ini terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP). 


Bambang Susantono, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, dalam kesempatan yang sama 

mengatakan, “Dari 256 ribu hektar area yang akan dibangun untuk IKN, sebetulnya hanya 25 

persen atau sekitar 160 ribu hektar yang akan kita bangun menjadi kota, sisanya 65 persen 

adalah hutan hujan tropis, yang merupakan kombinasi dari kota yang inklusif, hijau, dengan ketahanan atau resilience yang tinggi.


Pembangunan IKN kali ini dilakukan dengan perencanaan 

dan konsep yang matang untuk reforestasi atau pengembalian fungsi hutan. Pembangunan ini 

akan selaras dengan pembangunan kota hijau sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.” ujarnya.


Kolaborasi antara Otorita IKN dan PT Tirta Investama diharapkan tidak hanya menjadikan 

Nusantara sebagai kota hijau, namun juga sebagai kota model untuk masa depan yang 

berkelanjutan. PT Tirta Investama percaya bahwa dengan visi bersama, kita dapat bersama-sama 

menjaga keberlanjutan lingkungan sambil memastikan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan 

dengan peta jalan perusahaan untuk dapat menghadirkan dampak positif melalui tiga pilar, yaitu 

kesehatan, lingkungan, karyawan, dan masyarakat.

Vera Galuh Sugijanto, Direksi PT Tirta Investama, mengatakan, “Keterlibatan PT Tirta 

Investama dalam melakukan upaya reforestasi, menjadikan kami sebagai perusahaan FMCG 

pertama dan satu-satunya yang turut aktif dalam merealisasikan ambisi Net Zero City Nusantara


2045. Hal ini sejalan dengan ambisi pemerintah Indonesia untuk mencapai target nol emisi karbon 

pada 2060. Sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan di mana kami berkomitmen untuk 

menghadirkan kesehatan melalui produk berkualitas sekaligus memberikan kontribusi positif bagi 

masyarakat dan lingkungan,” jelas Vera. 

Pada 2024, pembangunan kota baru Nusantara bertujuan untuk menjadi kota yang bersih, 

berketahanan iklim, berkelanjutan, dan layak huni, Nusantara akan selaras dengan upaya 

Indonesia untuk memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim sebagaimana tercantum 

dalam Kontribusi Nasional yang Ditetapkan Secara Nasional yang ditingkatkan di bawah Perjanjian 

Paris.


Saat ini tutupan lahan KIPP didominasi oleh Eucalyptus pelita sebagai komoditas utama hutan 

tanaman industri yang ditebang tiap 6-7 tahun dan menjadikannya hutan homogen dengan 

keragaman hayati rendah. 


Melalui pengembangan MHHT Nusantara, maka akan dikembangkan 

metode silvikultur atau bentuk manajemen hutan yang berfokus pada pengelolaan pertumbuhan 

dan produksi hutan dengan pendekatan ilmiah sehingga dapat membentuk hutan alam bertipe 

hutan hujan tropis. Silvikultur melibatkan serangkaian tindakan yang direncanakan dan diorganisir 

untuk memanfaatkan hutan secara berkelanjutan, termasuk pemilihan, penanaman, perawatan, 

dan regenerasi pohon. Kawasan MHHT nantinya akan memiliki 109 spesies pohon khas ekosistem 

hutan hujan tropis dengan keragaman hayati yang tinggi. Selain itu, kawasan ini dilengkapi 

dengan fasilitas edukasi dengan mengusung konsep edu-ekowisata melalui rumah galeri yaitu 

sebuah fasilitas edukasi utama kawasan MHHT Nusantara yang berisi informasi jenis pohon yang 

ditanam, pola tanam serta produk olahannya; area persemaian yang merupakan tempat dimana 

dilakukan pembibitan sebelum dipindahkan ke lahan tanam, serta area adopsi pohon serta 

camping ground.


“PT Tirta Investama percaya bahwa menghadirkan kesehatan melalui makanan dan minuman 

hanya dapat dilakukan dengan menciptakan planet yang sehat. Komitmen tersebut, kami 

wujudkan melalui aksi nyata dengan turut berkontribusi mengimplementasikan strategi 

pemerintah mengantarkan Nusantara kepada predikat kota hijau yang berkelanjutan, melalui 

kolaborasi dengan Otorita IKN, Universitas Mulawarman serta dua mitra swasta lainnya dalam 

melakukan pengembangan Miniatur Hutan Hujan Tropis di Nusantara. Melalui inisiatif ini, kami 

berharap dapat mempercepat terjadinya suksesi alami yang akan membentuk ekosistem dengan 

keragaman hayati tinggi, untuk kemudian menjadi model hutan hujan tropis yang dapat 

direplikasi secara luas di wilayah IKN,” tutup Vera. 


(Rls)


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.