https://harianrakyatbanten.com

 

Serang - Tokoh pendiri provinsi Banten KH Mansur Muhyidin mengapresiasi nama stadion Cilegon yang diberi nama Gelora Geger Cilegon yang di tetapkan (9/7) lalu bertepatan dengan peristiwa Geger Cilegon tahun 1888.


"Saya mengapresiasi walikota dan wakil walikota Cilegon Helldy-Sanuji atas pemberian nama stadion Gelora Cilegon, hal tersebut akan selalu mengingat akan sejarah, akan tetapi beberapa lokasi di Kota Cilegon sebaiknya di rubah baik nama jalan maupun membangun monumen lainnya tentang Geger Cilegon 1888," ungkap KH. Mansur.


Cucu tokoh Geger Cilegon 1888 Ki Wasyid ini juga mengusulkan agar pemerintah membangun monumen Geger Cilegon 1888 di Simpang lima Cilegon barat.


"Kita punya usul agar Pemerintah Kota Cilegon membangun monumen Geger Cilegon 1888 di Simpang lima Cilegon barat, sebab lokasi tersebut sangat strategis lalu lalang kendaraan keluar dari gerbang tol Cilegon barat, maka akan menjadi ciri khas kota Cilegon," ujarnya.


Selain pembuatan monumen di Cilegon Barat, KH. Mansur juga mengusulkan agar jalan Latumanten dari perempatan Matahari Lama ke Bojonegara, diganti namanya dengan Jalan Geger Cilegon 1888.


"Agar generasi muda dan Masyarakat umum lainnya lebih mengenal tentang sejarah Kota Cilegon agar jalan Latumanten dari perempatan Matahari Lama ke arah Bojonegara, diganti namanya menjadi Jalan Geger Cilegon 1888, supaya lebih memaknai dan kental akan sejarah Kota Cilegon sendiri," ujarnya.


Sementara Ketua Persatuan Alumni GMNI Supriyadi mendukung usulan KH Mansur yang mengusulkan adanya pembuatan monumen Geger Cilegon 1888 di Cilegon barat dan mengganti salah satu nama jalan di Kota Cilegon, hal tersebut semata-mata agar tidak sekali-kalo melupakan sejarah.


"Peristiwa Geger Cilegon 1888 merupakan peristiwa sejarah yang harus selalu kita ingat, agar dapat memperoleh pelajaran dari peristiwa tersebut dan tak kehilangan jati diri, sehingga tak melupakan sejarah," ungkapnya.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.