Serang, -Wali Kota Serang Syafrudin mendampingi Menteri
Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah dan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas (Binalattas) Kemnaker RI Bambang Satrio Lelono saat mengunjungi
Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang, Selasa (21/7/2020).
Dalam kunjungan tersebut Menaker membuka acara Pelatihan
Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang II dan Penyerahan Hasil Pelatihan
Penanganan Dampak Covid-19 di BBPLK Serang.
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah mengatakan bahwa,
pelatihan ini dilakukan diseluruh BBPLK UPTP dan beberapa BBPLK UPTD yang ada
Indonesia.
Ia juga menjelaskan beberapa hasil keberhasilan yang
dilakukan oleh BBPLK terkait tanggap Covid-19, seperti pembuatan masker, hand
sanitizer dan lain sebagainya sampai pembuatan peti jenazah. "Ini
dilakukan gelombang pertama ketika dilakukan PSBB, pelatihan itu dengan
kapasitas yang terbatas dan hanya untuk pelatihan tanggap Covid-19," kata
Ida kepada awak media.
Untuk gelombang II ini, lanjut Ida, pelatihan bagaimana
jurusan yang ada ditiap masing-masing BBPLK. "Seluruh hasil pelatihan ini
kami serahkan kepada Pondok Pesantren, pemerintah daerah, gugus tugas dan lain
sebagainya. Semua hasilnya kami serahkan, seperti produksi masker sudah satu
juta, APD, hand sanitizer dan lainnya sudah diserahkan," jelasnya.
Kemudian banyaknya pengangguran disebabkan dampak Covid-19,
Ida menjelaskan bahwa, seluruh program kerja di Kementrian Ketenagakerjaan RI
diarahkan untuk memberdayakan orang yang terkena PHK dan yang dirumahkan.
"Misal program padat karya produksi, infrastruktur, FKM dan lainnya semua
diarahkan kepada korban PHK dan dirumahkan," ujarnya.
Selain ada program yang dikelola oleh Kementrian Ketenagakerjaan
RI ada juga program Kementriam Perekonomian yakni program kartu pra kerja.
Program tersebut, kata dia, untuk meningkatkan kompetensi akan tetapi ada
insentif yang diberikan. "Bapak Presiden menyampaikan bahwa proritasnya
adalah menyelesaikan 1,7 juta orang yang terkena PHK atau dirumahkan,"
jelaskan.(az/RLS)
Posting Komentar