https://harianrakyatbanten.com

 


Pandeglang, - Beberapa waktu lalu perusahaan tambak udang yang berlokasi di kampung Sambolo desa Sukarame kecamatan Carita, yang sempat ditutup oleh pihak Satpol PP kabupaten Pandeglang, kini akan dirubah menjadi destinasi wisata udang.Karena kepemilikanya sekarang ini sudah berganti, berdasarkan informasi yang didapat pada sabtu (25/9/2021).

Sementara itu pemilik lokasi tambak udang yang baru bernama Bahrudin (Udin) saat ditemui menuturkan, sekarang ini lokasi tambak udang yang sebelumnya milik Raemon sudah berganti kepemilikan, yang lokasi tambak udang tersebut sudah menjadi miliknya. 

Namun, perusahaan tambak udang itu akan dihilangkan, dan dirinya akan mengubah menjadi destinasi wisata udang, ujarnya. 

Nanti lokasi itu tidak lagi menjadi perusahaan tambak, katanya. Tapi saya akan merubah jadi wisata udang, ungkap Bahrudin. 

Bahwa proses perubahan pengelolaan perusahaan dari tambak udang menjadi wisata udang sedang berproses, pertama ia sedang membangun instalasi pengolahan air limbah(IPAL)nya terlebih dahulu. 

Alih fungsi lahan dari tambak jadi wisata udang sedang berproses, pertama yang kami sedang bangun Ipalnya dulu, ucapnya. 

Menurut Bahrudin, bahwa wilayah Carita ini merupakan kawasan wisata, sejauh ini wisata yang ada didominasi oleh wisata pantai dan hotel. Untuk itu pihaknya ingin membuka destinasi wisata baru, yaitu wisata udang, supaya Carita ini memiliki daya jual yang lebih tinggi lagi, tegasnya. 

Masih dikatakan Bahrudin, selain itu nantinya wisata udang ini bisa dijadikan wisata edukasi. Sehingga bisa memberikan edukasi kepada para pengunjung bagaimana cara budidaya udang yang baik dan benar, ungkapnya. 

Dan selain membangun wisata udang, kedepanya akan dilengkapi juga dengan restoran udang, tuturnya. Jadi wartawan tidak hanya menikmati wisatanya saja, tetapi sekaligus bisa menikmati udang segar yang sudah tersedia di restoran udang tersebut. 

Adapun alasan saya mengubah tambak menjadi wisata udang, saya ingin Carita memiliki daya tarik dan nilai jual yang lebih tinggi lagi.Sekarang prosesnya sedah mulai berjalan, tuturnya. 

Diakui Bahrudin, dalam menempuh konsep tersebut, pihaknya tidak lepas koordinasi dengan pihak-pihak lain.Mulai dari pemerintahan serta tokoh dan elemen masyarakat lain, bahkan untuk tenaga kerja pun 90 persen ia rekrut dari tenaga kerja lokal. 

Saya juga terus menjalin koordinasi dan minta masukan-masukan dari berbagai pihak, kaitan dengan rencana pengelolaan wisata udang ini. Karena kami tidak ingin ada pihak -pihak yang dirugikan dengan dibukanya wisata udang itu, pungkasnya.(isum) 

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.