https://harianrakyatbanten.com

 

Pandeglang,- Pendapatan ikan hasil tangkapan di laut jauh menurun dari biasanya, dikatakan salah seorang nelayan bernama Sapri dari desa Kalang Anyar kecamatan Labuan pada jumat (20/11/2020).

Biasanya sekali berangkat melaut dapat aja 4 hingga 5 blong(drum plastik, red) ikan tongkol, tetapi sudah sekitar 3 bulan ini penghasilan menurun drastis, tutur Sapri.

Masih dikatakan Sapri, hari kemarin aja(kamis, 19/11)hanya mendapatkan 2 blong ikan, dengan harga Rp 2, 4 juta per 2 blong tersebut.

Sapri melanjutkan, sedangkan untuk modal sekali melaut menghabiskan perbekalan Rp 2, 2 juta, jadi hasil penjualan ikan tersebut hanya bisa ke tutup perbekalan. Tetapi tradisi atau kebiasaan para nelayan, supaya tidak membuat kapok para anak buah (ABK, red), uang itu di belanjakan untuk perbekalan lagi dan dibagi juga ke mereka, ini namanya "Cardo" atau nyacar tetapi nendo, imbuh Sapri.

Ditambahkan Sapri, penghasilan menurun ini dampak dari cuaca ekstrem, sebab jika sudah jam 14.00 Wib hujan turun disertai petir, sehingga air laut pun bergelombang cukup besar, sehingga yang tadinya gerombolan ikan ada, jadi pada pindah entah kemana, pungkapnya.

Sementara salah seorang warga kecamatan Labuan lainnya, bernama Agung(25)menuturkan, ia sebetulnya sebagai kernet bus AKAP, tetapi jika lagi libur suka ikut melaut dengan temanya.

Dan kemarin aja(kamis, 19/11) hasil yang didapat cukup lumayan, sama aja pak nggak di darat atau di laut, rezeki sudah ada yang mengatur, yang penting syukuri aja, tutup Agung.(Isum)


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.