https://harianrakyatbanten.com

 

 

Pandeglang,- Sudah belasan tahun lamanya, saya jadi buruh pembuat emping melinjo, dikatakan salah satu ibu rumah tangga bernama Darsinah(45) asal kampung Gerogol desa Janaka kecamatan Jiput.Pada sabtu(21/11/2020).

Desa Janaka adalah salah satu penghasil emping di kecamatan Jiput, proses pengerjaan atau pembuatan emping melinjo, adalah penghasilan para ibu rumah tangga disitu, demi untuk membantu suami dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

Dilanjutkan Darsinah, dalam sehari ia mampu menghabiskan 5 kilogram biji melinjo untuk di jadikan emping.

Dan upah yang ia dapat sebagai buruh pembuat emping sekitar Rp 25 ribu sehari, dengan uang yang ia dapat bisa untuk tambahan belanja keperluan rumah tangga, pungkas Darsinah.

Ditempat yang sama, ibu rumah tangga lainnya, Neti menuturkan, jika di kampung ini tidak ada pengepul emping. Ia dan teman -temanya sesama buruh pembuat emping kerepotan, pasalnya penghasilan suami yang rata-rata pekerja serabutan tidak bisa mencukupi keperluan dapur.

Sementara, pengepul emping bernama Amnah mengatakan, bahwa warga kampung Gerogol, terutama ibu -ibu sebagai buruh pembuat emping.

Masih dikatakan Amnah, untuk saat ini harga emping lagi merosot, pasalnya pesanan dari kota lagi kurang. Ini mungkin dampak dari virus corona, tutup Amnah.(ISum)


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.