https://harianrakyatbanten.com

 


Tangsel,- Pengurus Daerah (PD) Bidang Kebijakan Publik (BKP) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim  Indonesia Tangerang Selatan (KAMMI Tangsel) mengadakan diskusi secara virtual (webinar) dengan tema "Dilema Dunia Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19 di Tangerang Selatan". Diskusi berlangsung pada pukul 20.00 WIB, Selasa (25/08/20) dengan menggunakan aplikasi zoom meeting.

 

Dalam kesempatan diskusi virtual tersebut BKP KAMMI Tangsel menghadirkan tiga Narasumber dan dipandu oleh salah satu kader KAMMI Tangsel bernama Irfan Abdullah yang juga merupakan putra daerah Tangerang Selatan.

 

Ketiga narasumber tersebut adalah Taryono

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Mustofa Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan dan Fikron Al Choir Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Tangerang Selatan.

Acara diskusi virtual di awali dengan sambutan dari Ketua Umum PD KAMMI Tangsel saudara Arsandi, dalam sambutannya Arsandi menyampaikan apresiasi kepada para guru dan para orang tua yg tengah berjibaku untuk beradaptasi agar anak tetap bisa belajar ditengah situasi pandemi. Arsandi juga memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Tangsel "Pemerintah Kota Tangsel dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel harus mengawal pelaksanaan Permendikbud no.19 tahun 2020 tentang penggunaan dana bos reguler, Pemerintah kota Tangsel mesti serius membuat skema yang berpihak kepada pendidikan. Terlebih Pemerintah Kota Tangsel  selalu menggaungkan moto cerdas, modern, dan religius. Sekarang saatnya Pemerintah membuktikan moto tersebut. Berikan askses zona internet gratis di berbagai titik yang ada di Tangsel, kawal penggunaan dana bos, dan berikan perhatian kepada anak-anak mengingat mereka merupakan aset yang ternilai harganya sehingga memang harus benar-benar diberikan perhatian secara khusus." Pungkasnya

 Pemaparan dari para narasumber menjadikan diskusi semakin hangat. "Di tengah pandemi ini memang dunia pendidikan mengalami ujian yang berat, akan tetapi bagi kami Disdikbud Tangsel kesehatan harus lebih diutamakan. Meski sekolah-sekolah belum bisa kembali normal, pembelajaran harus tetap berjalan salah satunya dengan metode daring. Namun metode daring bukan merupakan satu-satunya cara dalam proses belajar mengajar mengingat betapa banyaknya kendala yang dihadapi saat daring. Sehingga perlu adanya peran orang tua dan lingkungan dalam pelaksanakan proses belajar mengajar," ungkap Taryono.

 Sedangkan Wakil DPRD Kota Tangsel Mustofa lebih banyak memaparkan permasalahan pendidikan yang hadir ditengah-tengah masyarakat kota Tangsel saat ini. " Memang pandemi ini tidak ada yang menginginkan tapi bukan berarti kita pasrah, kita harus tetap produktif, kreatif serta inovatif terlebih dalam hal pendidikan. Banyak sekali problem yg terjadi ditengah masyarakat mengenai hal ini (pendidikan), mulai dari sarana dan prasarana penunjangnya sampai faktor ekonomi yang menjadi penghambat. Contohnya ada handphone tapi bermasalah dengan kuota, dikasih handphone malah dijual buat kebutuhan ekonomi. Jadi memang harus diperhatikan efek kebijakan dari hulu sampai hilirnya."

 Tak jauh berbeda dari kedua pemateri sebelumnya Ketua IGI Tangsel juga menyampaikan harapannya agar ada trobosan baru dalam dunia pendidikan hari ini. "Walaupun banyak tantangan yang kita hadapi soal pendidikan saat ini, tidak boleh kita jadikan hambatan untuk mencetak generasi masa depan, saya berharap anak-anak muda khususnya mahasiswa mempunyai gagasan yang melahirkan solusi untuk kita bersama. Mengingat pendidikan anak bukan hanya tugas kami sebagai guru akan tetapi juga orang tua, maka dari itu jadikanlah rumah  sebagai sekolah, orang tua sebagai guru dan jadikanlah lingkungan sebagai referensi," ujar Fikron.

 

Setelah pemaparan dari para narasumber, dipandu oleh moderator beberapa peserta webinar diberikan kesempatan berdiskusi langsung kepada para narasumber dan peserta lainnya. Ahmad Kurniawan salah satu peserta memberikan kritikan terhadap kebijakan soal pendidikan hari ini "Saya Mahasiswa UIN Jakarta sangat menyayangkan Biaya Pendidikan (SPP) masih tetap sama padahal fasilitas yang saya dapatkan sangat jauh berbeda dari biasanya, padahal pada masa pandemi ini saya tidak menggunakan fasilitas kampus seperti WiFi, Lift dan lain sebagainya. Saya rasa ini bukan hanya terjadi di perguruan tinggi termasuk juga dibeberapa sekolah baik tingkat SD,SMP atau SMA yang ada di Tangerang Selatan."

 

Diskusi virtual yang dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan baik mahasiswa, guru, dan para orang tua berjalan sangat menarik sehingga  melewati waktu yang telah dijadwalkan diawal yaitu pukul 22.00 WIB bergeser menjadi pukul 22.32 WIB.

M. Cahyo Rahmat selaku Ketua BKP KAMMI Tangsel mengungkapkan rasa terimakasih banyak kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam pelaksanaan webinar kali ini "Terimakasih untuk para narasumber dan semua peserta, Diskusi kali ini sangat menarik. Saya berharap kedepan KAMMI Tangsel bisa memberikan manfaat tidak hanya dikalangan mahasiswa namun juga untuk masyarakat Tangerang Selatan baik di bidang pendidikan dan lain yang lainnya," tutupnya.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.