https://harianrakyatbanten.com


Serang,- Wali Kota Serang Syafrudin menerima audiensi dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten diruang kerjanya.

Hasil audiensinya, Ketua FKPT Banten Amas Tadjuddin menyampaikan bahwa, pertemuan silaturahim ini (kunjungan kerja) FKPT Banten dengan Wali Kota Serang membahas bersama terkait isu-isu dua virus berbahaya, diantaranya adalah Covid-19 dan virus gerakan radikal terorisme di ibu Kota Provinsi Banten.Rabu (29/7/2020)

"Bahwa upaya pencegahan penyebaran virus radikal terorisme menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah," kata Amas kepada awak media.

Kata dia, Kota Serang sangat potensial tumbuh kembang pemahaman yang keliru. Bahkan, menggunakan narasi-narasi keagamaan untuk mengganti idiologi Pancasila dan faham takfiri. "Siapapun yang tidak sepaham dianggap kafir, ini adalah persoalan besar tumbuh di Kota Serang," jelasnya.

Menurut dia, akar persoalan terorisme harus dicarikan solusinya, mulai dari kemiskinan, keliru memahami teks keagamaan, penyebaran faham salafi wahabi, dan hendak mendirikan daulah islam indonesia, memperjuangkan sistem khilafah yang tertolak, hingga isu isu sosial kemasyarakatan dikemas menjadi isu komunisme china digunakan untuk menyerang negara Pancasila

Oleh karena itu, FKPT Banten memandang perlu menyampaikan dan membahas bersama Wali Kota Serang, dan relevan berdasarkan surat edaran Mendagri tanggal 25 Februari 2020 tentang cegah bersama radikal terorisme

"Momentum idul adha disampaikan agar para khotib memilih materi sejuk keberislaman tentang kesabaran menghadapi setiap persoalan sebagaimana dicontohkan nabi ibrohim dan nabi Ismail alaihimassalam, serta memotivaai cinta tanah air dan berwawasan kebangsaan berdasarkan pancasila dan UUD 1945," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin menyambut baik FKPT ini, karena memberikan trobosan yang luar biasa dan memberikan sedikit gambaran terhadap terorisme. "Selama ini kan kita yang namanya teroris itu susah untuk dibedakan dan ciri-cirinya tidak terlihat. Tapi, sering sekali di Kota Serang ada penangkapan teroris, padahal itu bukan warga Kota Serang," ucap Syafrudin. (rls/foto ist)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.