https://harianrakyatbanten.com



Serang (20/01/20),- Pemerintah lewat Kementerian ESDM, pada Selasa (14/1), menyatakan akan mengubah skema subsidi gas LPG 3 kg mulai semester II 2020 atau pertengahan 2020. Harga gas melon nantinya akan disesuaikan harga pasar selayaknya gas LPG 12 kg.

Gas LPG 12 kg harga ecerannya saat ini Rp 150 ribu untuk wilayah Pasar Minggu. Mengacu pada angka tersebut, gas elpiji 3 kg nantinya akan jadi sekitar Rp 37 ribu. Terjadi lonjakan drastis dari harga gas melon saat ini di pasaran sekitar Rp 22 ribu.

Perkiraan lebih besar datang dari salah satu agen distributor gas LPG untuk wilayah Jakarta Selatan yang ditemui Republika. Agen itu memperkirakan gas melon nantinya akan sampai di tangan konsumen dengan harga Rp 40-45 ribu.

Adapun subsidi gas nantinya akan diberikan pemerintah dengan skema tertutup atau langsung ditujukan kepada masyarakat miskin. Meski belum diputuskan, pihak ESDM memperkirakan masyarakat yang layak mendapat subsidi adalah yang penggunaan maksimalnya 3-4 tabung gas melon dalam sebulan. Nantinya, masyarakat miskin akan diberikan subsidi langsung untuk 3 atau 4 tabung gas.

Pedagang kecil menjerit mengetahui rencana pemerintah untuk mengubah skema subsidi gas tabung 3 kilogram. Sebab, harga gas melon itu akan melonjak drastis.

Adapun subsidi gas nantinya akan diberikan pemerintah dengan skema tertutup atau langsung ditujukan kepada masyarakat miskin. Meski belum diputuskan, pihak ESDM memperkirakan masyarakat yang layak mendapat subsidi adalah yang penggunaan maksimalnya 3-4 tabung gas melon dalam sebulan. Nantinya, masyarakat miskin akan diberikan subsidi langsung untuk 3 atau 4 tabung

Salah satu pedagang Gorengan di Kota serang Retno mengatakan subsidi tertutup itu hanya cocok untuk kebutuhan rumah tangga. Sedangkan untuk pedagang kecil, kata dia, jelas rencana itu akan sangat memberatkan. Ia pun berharap agar tetap bisa membeli gas melon sama dengan harga saat ini meski skema subsidi diubah.

"Ya harusnya pemerintah mempunyai jalan keluar atau solusi untuk pedagang kecil", katanya.(dk/hrb)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.